KLHK LUNCURKAN PENGEMBANGAN SISTEM PEMANTAUAN KARHUTLA SIPONGI+
28 Maret 2024 | 630

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan aplikasi pemantauan kebakaran hutan dan lahan bernama SiPongi+ sebagai salah satu komitmen pemerintah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. Peluncuran SiPongi+ ini dilakukan oleh Menteri LHK pada rangkaian acara Pesona Kampus Hijau dengan topik Keberhasilan Indonesia dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang diselenggarakan atas kerjasama KLHK, IPB University dan Media Indonesia di Kampus IPB University, Dramaga-Bogor (27/3/2024).
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri menyampaikan apresiasi kepada tim pengembang SiPongi+, sehingga sistem pemantauan karhutla ini semakin dikembangkan fitur dan layanannya.
“Sistem SiPongi+ dapat diakses melalui www.sipongi.menlhk.go.id dan juga smartphone baik android, ios ataupun iphone. Situs SiPongi+ menyajikan data dan informasi hotspot/ titik panas terkini dan informasi terkait kebakaran hutan lainnya, agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas sehingga dapat membantu masyarakat dan semua pihak terkait dalam upaya pencegahan kebakaran hutan di Indonesia,” terang Thomas.
Thomas menjelaskan bahwa SiPongi+ memiliki fitur pemetaan hotspot secara real time yang memudahkan untuk memonitor titik-titik panas di seluruh indonesia. Sistem indormasi ini menggunakan teknologi dari beberapa satelit dan tingkat keyakinan yang memungkinkan kita untuk dapat menentukan kebutuhan data akan titik panas/hotspot di Indonesia untuk dianalisa.
“SiPongi+ juga memiliki fitur tab overlay yang membantu dalam kostumisasi informasi sesuai dengan kebutuhan data. Mulai dari batas provinsi, awan, pergerakan angin, kualitas udara, potensi hujan, tinggi muka air tanah gambut, hingga lokasi Daops Manggala Agni,” imbuh Thomas.
Thomas menambahkan bahwa SiPongi+ dibekali Fire Danger Rating System (FDRS) atau Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK). Sistem ini digunakan untuk mengukur tingkat resiko kebakaran hutan dan lahan. Selain ada fitur hotspot, juga terdapat fitur grafik hotspot, indikasi luas kebakaran dan emisi gas rumah kaca yang memberikan gambaran komprehensif mengenai dampak karhutla.
“Fitur lain dalam SiPongi+ yaitu menu publikasi sehingga kita dapat melihat peraturan perundangan serta dokumen lain terkait karhutla. Menu berita memuat informasi terupdate tentang kegiatan atau aktivitas dari pengendalian karhutla sehingga informasi dapat lebih menjangkau masyarakat yang lebih luas,” ungkap Thomas.
Thomas melanjutkan bahwa pada SiPongi+ ini hadir Sistem Informasi Patroli Pencegahan (SIPP) Karhutla sebagai sistem informasi kegiatan pencegahan karhutla, yang memberikan informasi terhadap langkah-langkah pencegahan yang diambil sehingga memungkinkan respon cepat dalam penanganan potensi karhutla. Dalam SIPP Karhutla ini terdapat informasi terkait pelaksanaan kegiatan patroli pencegahan karhutla baik patroli terpadu, patroli mandiri, patroli bersama MPA serta patroli rutin, dan juga kegiatan pemadaman oleh tim patroli. Sistem informasi lain yang tertaut di SiPongi+ adalah sistem pelaporan dalkarhutla, fitur ini memfasilitasi pelaporan dan respon cepat terhadap karhutla, membantu dalam pengendalian dan meminimalkan dampak negatif dari karhutla.
“Dengan diluncurkannya SiPongi+ ini diharapkan dapat menjadi rujukan sumber informasi terkait penanganan karhutla pada jangkauan yang lebih luas hingga ke tingkat tapak seiring dengan kemudahan akses menggunakan smartphone. Sehingga kejadian karhutla mendapat respon dan penanganan yang cepat dan tepat,” pungkas Thomas.
Pada kesempatan yang sama Menteri LHK menerima piagam penghargaan
dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB sebagai Pengakuan atas Kontribusi
dan Dedikasinya yang Luar Biasa sebagai Garda Terdepan dalam Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan serta Penciptaan Udara Bersih.