Detail Berita

KLHK TINGKATKAN PELIBATAN PERAN SERTA MASYARAKAT MELALUI PEMBINAAN MPA DI JATENG DAN JATIM

30 Agustus 2024  |   198
Bagikan :

Foto
Foto

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus meningkatkan pelibatan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan karhutla melalui pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan Desa Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur (28/8/2024). 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi dalam menyikapi prediksi BMKG yang menyebutkan bahwa wilayah Jawa memiliki tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah pada ketegori tinggi serta potensi curah hujan rendah. 

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, dalam Arahannya pada pelatihan MPA Desa Girirejo yang diikuti oleh peserta dari MPA Bolo Geni, MPA Jogo Geni dan MPA Pakis, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Desa Girirejo atas telah terlaksananya kebijakan dan rencana aksi pengendalian karhutla, salah Salah satunya melalui partisipasi publik/masyarakat dalam keikutsertaannya pada upaya pencegahan hingga penanganan karhutla. 

“Kisah sukses pengendalian karhutla di Desa Girirejo ini menunjukkan prestasi dan kinerja yang baik. Pemerintah desa dan masyarakat tidak hanya mengandalkan potensi alam dan pengembangan pariwisata Gunung Andong dengan ekonomi kreatif, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan,” bangga Thomas. 

Thomas mengingatkan bahwa dalam melakukan upaya penanganan karhutla, teman-teman MPA harus menerapkan filosofi Manggala Agni, yaitu kecepatan, kekuatan, kesabaran, serta keselamatan. Keselamatan menjadi faktor penting dalam penanganan karhutla di lapangan, MPA harus dibekali dengan alat pelindung diri dan penguatan kapasitas terkait kesehatan dan keselamatan kerja. 

Pada kesempatan yang sama, Penyuluh Kehutanan Ahli Madya, Christina Matakupan, menyampaikan bahwa Proklim (Program Komunitas untuk Iklim) yang juga sejalan dengan peran dan fungsi MPA juga Manggala Agni dalam program pemberdayaan masyarakat di tingkat tapak. Saat ini Desa Girirejo mendapat penghargaan Penerima Sertifikat Proklim Utama yang merupakan modal dasar dalam mengelola desa wisata tanggap bencana karhutla.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah II Balai PPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Teguh Pramono, menyampaikan bahwa perubahan iklim nyata sedang terjadi. Karhutla termasuk salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim, sehingga perlu dikendalikan.

“MPA sebagai agen perubahan pola pikir masyarakat dengan memberikan edukasi tentang dampak dan bahaya karhutla kepada sekitar masyarakat. Sehingga tidak hanya mendorong pada peduli api saja tetapi juga peduli terhadap alam,” ungkap Teguh. 

Teguh berharap masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mengupayakan pencegahan pemadaman karhutla, karena biaya investasi akan jauh lebih besar, membutuhkan banyak tenaga, serta merugikan secara material dan ekologi.

Selain melalui pembinaan MPA, KLHK juga melakukan upaya pencegahan melalui patroli mandiri di wilayah rawan pada 4 posko desa di Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Semarang dan Boyolali), dan 11 posko desa di Jawa Timur (Kabupaten Malang, Mojokerto, Pasuruan, Situbondo, dan banyuwangi). Serta rapat koordinasi untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi para pihak.

©2025 - Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan - Kementerian Kehutanan