SIDE EVENT COP-29 UNFCCC, BAKU-AZERBAIJAN: DIREKTUR PKHL SAMPAIKAN BEST PRACTICES KERJA SAMA KLHK-ITTO DALAM PENCEGAHAN KARHUTLA
13 November 2024 | 376

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan menyampaikan best practices kerja sama KLHK-ITTO dalam pencegahan karhutla pada Conference of the Parties 29 United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 23 UNFCCC) di Baku, Azerbaijan yang diinisiasi oleh The International Tropical Timber Organization (ITTO) dan Japan’s Forestry and Forest Products Research Institute (FFPRI), 12/11/2024.
Thomas Nifinluri, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, yang hadir sebagai pembicara dalam Side event dengan tema Innovations to Maximize Tropical Forests Contribution to Climate Change Mitigation and Adaptation, mengeksplore inovasi dalam rangka meningkatkan peran hutan tropis di dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim juga berbagi best practices kegiatan pengendalian karhutla yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan ITTO.
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan telah menerima hibah dari kerja sama dengan ITTO pada tahun 2021-2022 di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat melalui project berjudul Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia.
Side event ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana innovasi baru, nature-based solutions dan tindak lanjut ke depan yang harus terus dilakukan di sektor kehutanan dalam upaya pengendalian perubahan iklim di skala global.
"Sampai dengan saat ini telah terdapat berbagai perkembangan inovasi, teknologi baru dan creative partnership di sektor kehutanan yang berkontribusi di dalam meningkatkan pengelolaan hutan berkelanjutan dan aksi iklim seperti carbon accounting tools, patrol apps, drones utilization, timber traceability systems yang juga didukung oleh ITTO melalui berbagai project kerja sama di berbagai negara," ungkap Thomas.
Thomas dalam paparan berjudul Innovative Solutions in Addressing Forest and Land Fire in Indonesia, juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap dampak perubahan iklim yaitu karhutla.
"Apabila dilihat ke belakang, kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 menyebabkan kerugian ekonomi, menyumbang emisi dan kerugian lingkungan yang besar. Untuk itu, Integrated Fire Management yang mencakup pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca perlu terus dilakukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim," tandas Thomas.
Thomas menambahkan bahwa project kerja sama dengan ITTO telah disusun berdasarkan kebutuhan dan selaras dengan forest and other land uses (FOLU) Net Sink 2030 dan Nationally Determined Contribution (NDC) target serta dokumen Rencana Kerja dan Rencana Strategis organisasi. Praktek pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB) telah dilaksanakan di Indonesia selama beberapa tahun dan juga menjadi salah satu kegiatan yang medapatkan dukungan dari kerja sama ITTO. Melalui kerja sama ini, telah didapatkan banyak pembelajaran dalam penerapan PLTB untuk mempromosikan zero burning practices di Indonesia.
“Praktek PLTB yang dilaksanakan memperhatikan potensi desa, melibatkan kelompok MPA, pemberian pelatihan sesuai kebutuhan. Tantangan penerapan PLTB di Indonesia sampai dengan saat ini antara lain Indonesia mempunyai wilayah geografi yang luas dengan kondisi sosial budaya yang beragam sehingga membutuhkan pendekatan yang tepat untuk setiap lokasi, ketergantungan masyarakat akan sumberdaya hutan dan alam masih sangat tinggi serta kesadaran terhadap kelestarian lingkungan yang masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya kolaborasi multi stakeholder dalam pencegahan karhutla,” terang Thomas.
Selain itu, Thomas menambahkan penguatan dan perluasan PLTB harus terus dilakukan sebagai program nasional. Perlunya dukungan mitra dalam pengembangan PLTB sebagaimana yang telah dilakukan melalui project ITTO. Pembelajaran PLTB di Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan masukan di dalam revisi ITTO guidelines on fire management in tropical forest.
Pembicara lain dalam side event tersebut yaitu Amy Duchelle, Team Leader Forest and Climate Food and Agriculture Organization; Koji Tamai, Forestry and Forest Products Research Institute; El Khalil Cherif, Senior Resesarch Maretec-Larsys; dan Ramon Carillo, Projects Manager ITTO; serta Jennifer Conje, Director Forest Management Division ITTO, sebagai moderator.