DIREKTUR PKH AJAK GENERASI MUDA KALBAR AMBIL PERAN DALAM DALKARHUTLA
27 Mei 2025 | 145

Dalam upaya memperkuat upaya pengendalian kebakarah hutan dan lahan (karhutla), Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Thomas Nifinluri, mengajak generasi muda di Kalimantan Barat untuk turut serta berperan aktif sebagai duta pencegahan karhutla. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, baik melalui edukasi, inovasi, maupun aksi langsung di lapangan. Hal ini disampaikannya pada acara SiPongi Goes to Campus 2025: Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Pontianak (26/5/2025).
"Sebelumnya kita telah melaksanakan SiPongi Street Campaign di area Car Free Day untuk mendekatkan program pengendalian karhutla kepada masyarakat di Pontianak, sekaligus melibatkan generasi muda dari kampus UNTAN dan Green Youth Movement. Dua kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penyadartahuan pencegahan karhutla kepada," tutur Thomas.
Thomas menjelaskan juga bahwa tahun 2025 sampai dengan saat ini karhutla dapat terkendali. Keberhasilan mengendalikan karhutla dengan tren yang terus menurun dan mampu menjaga karbon stock pada kondisi stabil bahkan meningkat, ini merupakan prestasi dari hasil kolaborasi kita semua.
"Kunci penting dalam upaya pengendalian karhutla, yang pertama yaitu kolaborasi. Keberhasilan pengendalian karhutla adalah hasil kolaborasi yang sudah pasti kita lakukan, salah satunya melalui dibentuknya Desk Koordinasi Penanganan Karhutla oleh Menkopolkam. Kedua yaitu terpimpin, keberhasilan dicapai melalui strong leadership. Dan yang ketiga yaitu partisipasi, dengan memanfaatkan semua kanal informasi. Semakin banyak yang tahu, maka akan semakin banyak yang terlibat dan semakin tinggi keberhasilan pengendalian karhutla," pungkas Thomas.
Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN, Farah Diba, menjelaskan bahwa SiPongi Goes to Campus ini kita jadikan sebagai bagian dari program Pulai (Pengembangan Kurikulum dan Akademik) series ke-21 sebagai salah satu program di Fakultas Kehutanan.
"SiPongi Goes to Campus Ini merupakan sarana edukasi supaya kita dapat bersama untuk dapat mencegah karhutla karena hutan adalah paru-paru dunia dan sumber kehidupan. Kita harus memperkuat sinergi dan strategi agar pencegahan karhutla lebih efektif serta pemanfaatan teknologi dengan mengedepankan sinergisitas," ujar Farah.
Farah mengatakan bahwa dalam pengendalian karhutla menggunakan perspektif ada dan tiada, ada komitmen supaya tidak terjadi karhutla terutama di lahan gambut yg sulit diatasi. Juga mengingatkan slogan "Dont burn the forest but burn the spirit to conserve the forest".
Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia, Wahyu Agung, menerangkan bahwa jika dilihat dari segi generasi muda yang peduli karhutla, bahwa tidak hanya fokus pada api, tetapi lebih fokus pada kejadian karhutlanya dan inovasi yang dikembangkan lebih ke penanganan dengan memanfaatkan data geografis dan spasial, juga berbasis aplikasi.
"Mahasiswa dapat lebih aktif, lakukan apa yang paling mungkin untuk dilakukan, seperti kampanye lewat media sosial. Membentuk kelompok yang bisa membantu dalam upaya penanganan karhutla," imbau Wahyu.
SiPongi Goes to Campus dilaksanakan di Aula Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura. Acara yang dihadiri 150 mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan lainnya di Universitas Tanjungpura ini menghadirkan narasumber Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN, dan Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia. Dalam rangkaian kegiatan ini juga dilaksanakan penanaman bibit pohon di area Kampus Fakultas Kehutanan UNTAN bersama stakeholder yang hadir.